50% MERDEKA
50% Merdeka, Heri Latief |
Salam setengah merdeka, ..hmm ini
adalah kemerdekaan yang setengah-setengah belum sepenuhnya baru 50% saja
merdeka. Buku 50% merdeka merupakan sebuah buku dari seorang eksil yang
terbuang dan berkeliaran di luar negri menatap Indonesia dari luar memang lebih
bijaksana karana posisinya bukan berpijak disini. Kerinduan tanah air sebuah
kegelisahan yang sebagai bangsa dan Negara katanya sudah merdeka tetapi tidak
sepenuhnya baru 50% saja.
Kerinduan tanah air sebagai tanah
yang penuh dengan kenangan dan harapan, walau hidup di negri orang seperti
tinggal menjadi anak jalanan yang tak punya papan yang seperti di tanah airnya
yang kaya raya sumber daya alamnya, selalu ada sinar mentari dan elok di
pandang tak akan terlupakan. Pemberontakan di jalan di payungi langit yang
memerah lewat kata-kata yang begitu magis membawa sebuah perubahan yang membawa
sebuah angin kesadaran akan hilangnya sebuah spirit kemederdekaan di tengah
keresahan rakyat membawa sebuah kata-kata yang menghapus sebuah senja untuk perubahan
sejatinya dalam sebuah kemerdekaan itu sendiri.
Buku 50% merdeka sebuah kumpulan
puisi dari kata-kata yang membuat kegelisahan ketika masih banyak penindasan
yang katanya sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945 dari kolonialisme.
Rakyat resah langit merah
Muram senja di Jakarta
Tanda angin politik mana?
Sepengal puisi dari merdeka atau
miskin yang harusnya bersatu untuk mengganyang sebuah keraguan, kita belum
merdeka 100% bung!! Jaga dan kobarkan api semangat dan tak perlu silau dengan
serbuan hasrat yang semakin deras harta dan tahta untuk berkompromi dengan
penindasan, kita menjual sebagian kemerdekaan itu hasrat ingin memiliki harta
dan tahta, kalau sejatinya kita ingin merdeka dan pada dasarnya merdeka dari
segala macam keterpasungan itu sendiri.
Edwanov,
Jakarta Febuari 2014
0 komentar: