“ kami seperti menulis lagu-lagu ini untuk diri kita sendiri benar-benar . kemudian tiba-tiba, ada orang-orang lain yang terhubung dengan mereka dan anda tiba-tiba juru bicara bagi generasi ‘sialan, …Setiap generasi yang akan mengambil kurt atau saya sebagai juru bicaranya-yang harus menjadi generasi yang cukup kacau ”
- Eddie Vedder. Pearl Jam
Apa arti kata Grunge itu ? tetapi tidak ada sebuah penjelasan tentang kata Grunge tersebut. Bahkan dalam kamus bahasa “slang” Amerika terbitan kelompok Gramedia Group hanya di temukan dua kata yang mirip Grunge. Yaitu Grungt yang artinya muak dan Grung yang artinya muram. Sedangkan mencarinya lewat petolongan mbah google malah ketemu Grunchy yang artinya jorok.
Grunge memercik api di akhir abad 20 dengan suara yang minor menerpa batas kemapanan penuh suka cita, ketika punk di katakan ..punk is dead (the crass). Ketika sebuah fashion punk telah di adopsi kapitalisme, fashion punk sudah menjadi komuditas belaka tapi sikap mereka tak akan bisa di adopsi sistem ini hanya menghasilkan poser dan akhir 80-an pun grunge lahir dari percikan sebuah semangat baru dengan suara yang sendu di kerumuni teriakkan yang sangat rock dan lebih keras dari batu adalah metal, wow cadasnya besi dengan lengkingan melodisasi yang begitu menyayat lirik-lirik hidup, kekosongan di antara rutinitas yang terang benerang begitu menyilaukan di antara balutan kain hitam yang kehilangan spiritnya setelah menjadi super star belaka. Menyuarakan keresahan dan segala problematika kehidupan grunge yang melukiskan musiknya di hati anak-anak muda dunia yang merasa terwakilkan dengan keberadaan grunge. Memulai dengan yang tak mapan, sebuatan grunge adalah gambaran awal dari sebuah komunitas band musik di Seattel dengan suara mereka di akhir tahun 1980-an. Semuanya dimulai dengan Andrew Wood bocah 14 tahun dan Kevin adiknya mendirikan Malkfunkshun. Green River dan Soundgarden pada akhir 1980-an. Ketika Green River bubar, Mark Arm dan Steve Turner mendirikan Mudhoney, Stone Gossard dan sementara Jeff Ament bergabung rock glamour Band Mother Love Bone. Setelah vokalis Mother Love Bone, Andrew Wood, meninggal karena overdosis obat, band ini pun bubar. Dan itulah awal titik keberadaan band-band grunge mulai di perhitungkan di pertengahan 1980-an. Munculnya Nirvana, Sound Gaden, Pearl Jam dan band asal kota Seattle yang lainya mengusung sebuah pemberontakan terhadap peraturan ini diam-diam, para penghuni dari scene underground Seattle disesuaikan jeans sobek, sepatu besar, dan kemeja flanel (sering kotak-kotak) negara kayu Washington.
Gaya berpakaian grunge itu dibedakan dari mode yang disertai gaya musik lainnya. Grunge tumbuh rambut mereka panjang dalam reaksi terhadap potongan rambut pendek dari dari kelompok hardcore. Grunge juga tampak dengan jijik pada sesama panjang rambut musisi rock dan heavy metal dengan pakaian mahal mereka kulit dan kostum glamor. Untuk grunge, para musisi heavy metal benar-benar sesuai gambar "bintang besar," dan poser.
Grunge mendengar kata tersebut setelah Nirvana menggeser metallica dari daftar tumpukan kaset yang di putar, di rumah lewat radio tape dan kebetulan lagi adalah bukanlah milik saya tapi milik kedua abang saya yang jauh lebih tua, sehingga mereka merupakan refrensi awal saya dalam mendengakan lagu khas 90-an yang begitu fenomenal dan hingga kini sepertinya belumlah tergantikan tapi music teruslah berevolusi kata si jenius Eisntein “semuanya adalah berubah dan yang tak berubah adalah perubahan itu sendiri” walau pun grunge setelah kematian Kurt Cobain awal tahun 1994 sedikit demi sedikit seakan meredup dan berubah lebih menjadi kompromis dengan pasar dengan hadirnya varian baru dari grunge yaitu post- grunge. Yang turut di popularkan oleh mantan drummer Nirvana Dave Grolh dengan bandnya Foo Fighters. Grunge adalah suara wakil pada jamannya yang terus berubah. Kaum muda generasi tahun 80-an, yang bandel namun memberontak, tapi juga sangat gemar bersenang-senan (hedon). Nirvana mewakili generasi X yang selalu diselubungi kemarahan, kegalauan, dan juga keapatisan dalam hidup. Juga mungkin rasa muak terhadap generasi hair metal. Hal yang sama terjadi pada sirkulasi flower generation yang mengiginkan kedamaian tanpa sebuah peperangan dan punk lahir dengan menertawakan sebuah kemapanan dan membuat kehebohan pada jamanya. Grunge yang hadir menyuarakan sebuah kekelaman dan apatisnya hidup dan membentuk sebuah definisi jaman dimana musik disebarkan dan di terima dengan kontek kekinian. Grunge adalah sebuah penanda revolusionernya musik dengan konteks kekinian di sebuah ketidak pastian serta gundah gulana atau sebuah virus yang hampir menjangkiti generasi kini yang semua serba instan ini. Grunge suara sendu yang dinanti mewakili generasi kini yang senyap di penuhi selera pasar yang terlalu melayu seakan mendayu-dayu dan cenderung cengeng membuat kita selalu tertidur lelap dengan gemerlapnya melodisasi lagu yang terlalu dangkal menganggap remeh kuping generasi kini yang di anggap industry musik terlalu berselera rendahan. Grunge dengan spiritnya kembali setelah koma antara kematian dan kehidupan Kurt Cobain dan bubarnya band Nirvana.
Grunge adalah sebuah kesederhanaan dalam musik yang terdirtorsi di tengah kegalauan, frustasi, nihilisme, membawa semangat untuk hidup dengan kesederhanaan dan membawa suara genenerasi kekinian yang di rundung awan sedu balutan udara yang mendukung tak seperti biasanya tiap hari pasti turun hujan membuat gundah gulana akibat hidup semakin instant tanpa ada sebuah tantangan dan kreatifitas tapi semua kemapanan itu ibarat pelangi yang mucul saat menemani setelah hujan reda. Titik kejenuhan di depan layar monitor bertuliskan google. Grunge yang katanya Cuma milik generasi 90-an tapi kini suaranya kian terdengar dengan situansi yang di penuhi virus galau. Grunge kembali dengan bermunculan band local Indonesia yang mengusung sound of seattle seperti Navicula, Cupumanik, Besok Bubar dan lainnya yang memberi angin segar tetap dengan kesederhanaaan dengan balutan grunge seperti gaya kemeja flannel dan sepatu besarnya mulai banyak di jumpai walau pun mereka bukalan penggemar grunge tapi anak party dork sebutan untuk penggemar Pee Wee Gaskin yang beberapa tahun lalu menjadi sebuah fenomenal karena ada perseteruan antara APWG (anti pee wee gaskin) dan PWG (pee wee gaskin) padahal mereka mendengarkan musik yang sama dan gaya berpakaian yang sama power pop dengan balutan suara-suara elektronik game jadul Mario Bros atau yang lainya. Ya, sudahlah mari sambut kedatangan grunge yang apa adanya sederhana dan kembali menyuarakan suara generasi kekinian yang di landa gundah gulana yeah Grunge kembali dengan yang simple dan tampil apa adanya.
… Can't find a better man
Can't find a better man
Can't find a better man
Can't find a better... man....
“Better man” – Pearl Jam
*menulis dengan back sound hujan di sore hari
__Edwanov _
0 komentar: