McDonald's™ Salemba foursquare.com |
Senin, siang - 38 derajat celcius, panas gersang menghamba pada sebuah angin semilir Cuma-Cuma dalam rekontruksi siang hari yang bertambah panas dari sebelumnya jam di pc menunjukan 1:30 pm , sudah lama tak menghidupkan lagi sebuah pc dan kembali meng up-datenya di mulai dengan koneksi modem 7.2MBps ….anti virus Is – up - to date. Sebuah yang terlewat terkadang jadi tak terawat dengan sebuah rutinitas yang tampak sebuah statis belaka. Berdebu dan tampak tak pernah terjamah lagi , mungkin sudah terlalu lama terlupakan dan lupa lagi-lagi penyakit nomor dua manusia setelah penyakit namanya malas, ya, malas “kemalasan” yang selalu menjadi hitamkan segala kambing untuk menunda-nunda hal-hal yang harus di kerjakan dan memulai untuk menyelesaikannya.
Jari-jemari menari diatas keyboard menangkap bunga-bunga bertaburan , kupu-kupu yang terbang di taman ide dalam benak yang saling menyapa dengan jari-jari tangan yang berdentang dengan sebuah melodi yang romantic. Satu persatu membentuk paragraph dan memanggil kembali sebuah memori yang kini terbuka di dalam blackbox (kotak hitam) .
Membuka satu persatu folder yang tak berurutan mencari data-data yang tercecer tak terdokumentasikan dengan baik di dalam hardisk. Burn cd.. pindah dan letakkan menata ulang dan merapihkan untuk pencarian yang efektif “mouse mengklik turn off my computer “ dan selesai.
Dengan dentuman soft music bosanova java yang terputar di i-tune dari sebuah i-pad yang tergengam di dalam pengangan sambil memaikan games untuk membunuh waktu yang senggang di dalam ruangan panas seperti roti dalam panggangan. Siang yang terik di bulan puasa dua hari sebelum hari kemerdekaan ini tanpa sebuah perayaan di sudut-sudut jalan seakan tenggelam di bulan ramadahan ini umbul-umbul bendera yang tampak berbaris pun tampak jarang. Ahh , wifi tak terkoneksi dengan baik untuk bermain game online . Berita di televisi yang isinya di monopoli dengan berita Nazarudi lagi-lagi udin dimana-man ada saja namanya udin, jadi teringat remember hehehe.. dengan namanya Udin dulu ada teman sepermainan yang namaya Udin tepatnya Jamalludin anak dari seorang pengusaha mebel dan kini tak tau kemana rimbanya karena bengkel tempat tinggalnya kini berubah dan di bangun tembok perumahan. Deretan toko mebel dan bengkel di pinggir jalan raya sudah lama berganti dengan rental-rental mobil . Oh ya, Udin sedunia hahaha kepala sekolah waktu SMU dulu adalah Awaluddin. Dan ada Udin yang doyan minum di sebut di daerah ini namaya Udin tenggik karena jarang mandi kebanyak tepar sehabis minum, terus jadinya baunya tenggik , Udin yang lainya membuka warteg namaya Udin geblek nama julukan ini untuk membedakan panggilan yang karena banyak orang tua yang memakai nama Udin. Di bulan agustus yang pas bertepatan di bulan ramadhan ini setelah melewati pusatnya Jakarta yang kini berangsur berubah di daerah tusuk sate antara Jl. Diponogoro dan Jl. Salemba Raya dulu ada warung lagi-lagi Udin , Bang Udin yang membangun komunitasnya di tanah kosong dan kini deretan warung-warung kecil penjual minuman ringan, sandal, dan serta warteg kini berubah menjadi warteg ala amerika namanya Mc Donald W terbalik menjdi M wah.. wah bang udin udah maju nih dulu deretan warung kecil dan warteg kini berubah jadi lebih modern heheh tapi sekarang terlalu menjadi gemerlap di lahan yang menurut mitos daerah yang tak strategis banyak hantunya sekarang pun di tempati rajanya setan .
Edwanov
Agustus 2011
0 komentar: