“ Kata orang bijak, loh tidak ngajak-ngajak berbijaknya malah disana.
Namaya juga bijaksana coba bijak sini ”
- Edwanov Mikel
Sejak kecil saya tak begitu mengerti apa arti sebuah nama yang diberikan, terasa aneh dan banyak orang yang salah memanggil nama saya. “ what in a name? apalah artinya sebuah nama”. William shakepeare, penyair terkenal dunia dari britania yang mengajukan pernyataan retoris ini. Hahaha banyak sekali yang saya ingin ajukan kepada William suck atau William sak enake dewe, apa ia mau di sebut seperti itu .
Bagi beberapa orang nama adalah penting. Orang tua saya memberi nama saya yang menurut mereka anggap baik. Jika tidak mungkin akan memilih nama dengan asal bunyi saja ..wkwkwkwk.
Nama-nama, alamat emailnya, nomer telepon rumah, hp, pin bb . Nama adalah sebuah identitas kepribadian seorang dalam sebuah dunia maya kata temannya teman kakek saya yang mananya eit’s namanya alay banget ada, ada pake nama asli mirip akte kelahiranya, juga ada yang sok ke kiri2an dah kaya kondektur dan ada juga yang serem banget ya, basta terserahlah semoga melesat kelangit kedelapan ke dunia maya semoga cepat mengorbit dan eksis di dunia maya dan di terima seisi jagat dunia tak nyata.
Meskinpun suku indian di benua amerikkka sana memberi nama anak-anak mereka seperti asal comot saja, mereka biasanya member nama bayinya dengan sebuah peristiwa saat aak itu di lahirkan-mereka sangat menghormati nama itu. Saya jadi teringat sesuatu kejadian ketika keponakan, tetangga, sepupuhnya paman kakek buyut saya yang dari dulu sampe sekarang masih menjadi buruh tani, mereka memberi nama anaknya Dipa aidit Nusantara karena pada saat itu menjadi pemimpin muda sebuah partai yang kini masih dilarang yaitu PKI. Wah ketika peristiwa 1965 terjadi kudeta militer yang dibidani C I A yang melahirkan orde baru Bapak pembangunan Suharto yang sebenarnya yang bangun para kuli-kuli Suharto, yang pada saat berkuasa terserahlah di megklaim namaya juga asuuhartoi yang sampai kini para antek-anteknya masih membuat bab-bab baru orde bau yang baru namaya juga baru kaya pasar baru padahal sudah lama tapi tetap saja baru atau juga kebayoran baru ya tetap saja baru ya gitu deh namaya bau, baunya mirip sekali Soeharto lol. Menjadi Soeharto yang selalu baru.
Oh ya, nama pada jaman asuharto lol itu berkuasa menggangkangi rakjat. Nama yang terkait dan berbau komunis… PKI dilarang, nama keturunan tionghoa juga berubah, nama gelora bung karno berubah jadi senayan, komunis juga berubah menjadi nama yang haram jadah. Bermandi hujan di kala jaya tercebur lumpur sewaktu hancur sambil makan kue cucur. Kue cicin gandas turi dah tau miskin nggak tau diri, kalau kata mbah djenggot itu kesadaraaan kelas. Kelas yang di kuasai, kelas berkuasa yap’s namanya pertentangan kelas.
“ Nama kecil, Nama lengkap, Nama-nama mentri ngapain di hafal orang-orangnya mau di bongkar pasang namanya juga resafel “
Namanya juga lupa jadinya tak ingat, ya namaya juga orde baru selalu baru, namaya juga komunis selalu menjadi kambing hitam warisan orde baru sang pemuja kapitalisme. Yang selalu menindas dan tidak berpijak kepada kepentingan kelas buruh, tani dan kaum miskin kota ya namanya juga rezim cukong-bandit… neo orde baru wkwkwkwk
* edwanov mikel
Akhir di bulan maret 2011
0 komentar: