Aku tidak bisa membaca Al-Qur’an,
ada yang bilang bahwa aku adalah Ateis.
Sesederhana itu. Aku juga tak pernah
bisa membaca kitab taurat, aku malas sekali membaca injil yang tergeletak
berdebu di samping kitab tafsir mimpi warisan bapak angkatku yang keturunan
tionghoa yang dulu pernah mengagap aku anaknya pada hal tampang ku cuman dikira
mirip Cina ..eits Tionghoa maksudnya, itu saja pada saat bayi mata agak sipit,
dan kulit masih kuning langsat belum terbakar matahari jadi sawo kematengan deh.
Pada saat aku beranjak menjadi ABG muka ku lebih banyak di bilang orang-orang
menyerupai orang india heeeh mungkin kebanyakan nonton filem Bollywood karena
film Hollywood pake bahasa asing nggak paham males baca teksnya.
tafsir mimpi |
Aku suka sekali membaca kitab
yang sudah menua itu kitab tafsir mimpi yang pas, pada saat itu adalah juru
selamatku waktu Ibuku di PHK di pabrik
dan Ayahku sakit tak bisa kerja bangunan. Aku bermimpi ketemu monyet
lalu aku mulai baca tafsiran dan memasang angka jitu dengan penuh harapan bisa
bayar kontrakan satu petak yang sangat minimalis dan buat gue keren pada saat
mau tidur bisa menjadi kamar tidur, pada saat lapar pun berubah jadi ruang
makan yang menyenangkan saat lapar apa lagi pada saat ibuku memesak menjadi
dapur tak kalah dengan hotel bintang lima kalau di nilai bintang tujuhlah buat
sakit kepala hahaha karena harga naik udah kaya naik haji ngak mau turun-turun.
Pada saat aku mulai hampir
menyelesaikan S3 setelah mengambil S1 (baca:SD), S2 (SMP) Sekarang nah benerkan
SMA kalau pas TK nggak di hitung soalnya awalan kata dari huruf T. Buat ujian
nasional belum lunas bayarnya maklum sekolah di luar negri alias sekolah swasta
kelas kambing lagi mbeek jarang belajar kerjanya mencatat buku , gurunya sibuk
menagih uang fotocopian atau buku paket. Maklum otak cuma baru Pentium 3
jadinya yang penting sekolah rajin masuk, catatan di buku tulis bayak sama ngak
usah brisik di kelas dan jangan suka mengkritisi guru dan sekolah yang aduhai
bobroknya baik fisik maupun mental pengajarnya. Ngak gaul sama yang kelas lebih
tinggi mungkin, Karena kurang up-date karena miskin terus minder dan kurang
gaul sama kelas menengah jadinya mirip akamsi (nak kampung sini) yang cuma ada
di dalam kata dalam tempurung. Tapi yang pasti semangat untuk menjadi kelas
proletariat yang harus menjual tenaga kerja untuk bertahan hidup kepada pemilik
modal bro..
Tapi masih saja galau nih karena
buku tafsir mimpi sang juru selamat kemarin di pinjam tetangga karena dianggap
buku keramat saat di butuhkan untuk hal yang menjadi kebutuhan selalu saja jitu
tafsiranya. Jadinya ngak bisa baca kitab pada hal semalem mimpi kejatuhan air.
Tak lama menjelang senja sang peminjam datang membawa uang lima ratus ribu
katanya “ bukunya Saya bayarin lima ratus ribu ya” dan saya agak berat hati ,
tak enak juga ya sudahlah alasanya
bukunya hilang. Ya, sudahlah mau dibilang apa lagi. Mungkin hanya orang bodh
saja yang meminjamkan buku apa lagi peminjamanya lebih bodoh lagi kalau
mengembalikanya gila bener pepatah yang kemarin di baca dari blog komunitas
baca yang kurang menarik tampilnya, apa lagi kegiatanya mengajak bawa buku,
buka dan baca di taman ahh.. jadi mager (male gerak) hehehe.. kalau mau pintar
kenapa mesti bayar !!
Edwanov Maret 2016
0 komentar: